Kamis, 19 Desember 2013

Perdagangan Online


PERDAGANGAN ONLINE

Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, atau jaringan komputer  lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan darie-bisnis  (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran dat elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

PERKEMBANGAN BISNIS ONLINE DI INDONESIA

Dewasa ini bisnis online di Indonesia sangat berkembang pesat dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan pengguna internet yang mengakses dari gadgetnya masing - masing. Karena perkembangan inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari yang menjual barang hingga jasa, mereka tawarkan di internet.
Toko online akan terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi, dan karakter pembeli juga lambat laun akan berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan smartphone. Untuk Anda yang ingin melakukan bisnis melalui internet, ada baiknya jika Anda mempelajari karakter pembeli yang ada di internet.
Berdasarkan data yang ada, produk kecantikan dan fashion wanita merupakan produk yang paling sering dijual dan dibeli melalui internet, dimana rata - rata para pembeli berumur sekita 24 - 35 tahun.  Walaupun internet sudah sangat berkembang pesat, masih banyak juga orang - orang yang ragu untuk menjalankan bisnisnya melalui internet, hal ini bisa jadi karena kurangnya informasi orang itu sendiri. Tetapi bagi Anda yang belum menjalankan bisnis melalui internet karena tersandung oleh alasan produk yang Anda miliki, itu bukan menjadi masalah besar, karena Anda juga bisa mengikuti program reseller maupun dropship untuk langkah awalnya.
Bisnis online akan menjadi sesuatu yang mudah jika kita sudah mengerti dasarnya, yaitu teknik menjual. Teknik menjual juga bisa di implementasikan kedalam teknik internet marketing. Internet marketing pun bukan hal yang sepele, karena internet marketing juga sangat luas pembahasannya.
Untuk bisa berhasil di dunia bisnis online, kepercayaan merupakan salah satu faktor penting. Sebagian besar orang - orang yang akan melakukan transaksi via online akan sangat berhati - hati sekali, karena maraknya kasus penipuan di internet dan hal itu yang membuat kapok para pembeli yang akan melakukan transaksi.
Semakin banyak pengguna internet, semakin banyak juga penipu online yang memanfaatkan peluang ini. Penipuan yang sering terjadi adalah ketika pembeli sudah mentransfer sejumlah uang ke penjual, tetapi akhirnya penjual tidak mengirim barang yang sudah dipesan pembeli, bahkan ada penjual yang sudah tidak bisa dihubungi kembali. Ada kasus yang di alami oleh teman disebuah forum online, dimana ketika ia ingin membeli alat pembesar pen*s, akhirnya yang dikirim hanya sebuah kacamata pembesar.

TIPS AGAR BISNIS ONLINE DIPERCAYA PELANGGAN
1
-.       Membangun kepercayaan pelanggan, dengan cara mencantumkan data perusahaan yang lengkap. Namun jika tidak memiliki toko offline, ada baiknya mencantumkan nomor telepon atau alamat email.
2.       Melakukan komunikasi dua arah dengan pelanggan, dengan cara menyediakan layanan komunikasi melalui telepon, email, chatting (melalui media social)
3.       Membuat nama domain atau situs yang berkorelasi dengan produk yang ditawarkan
4.       Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas
5.       Menyediakan harga kompetitif

source :

Kasus Bisnis Online


KASUS BISNIS ONLINE

Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan via internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog.  Saat ini bisnis online sedang menjamur di Indonesia baik untuk barang-barang tertentu seperti tas, sepatu hingga jasa seperti konsultan pajak. Bisnis ini dianggap sangat potensial karena kemudahan dalam pemesanan dan harga yang cukup bersaing dengan bisnis biasa. Selain itu bisnis ini tidak memerlukan toko melainkan dengan media jejaring sosial, blog, maupun media lainnya yang dihubungkan dengan internet.
Bisnis Online semakin marak bak jamur dimusim penghujan,  tiap hari bermunculan berbagai macam tawaran bisnis dan penawaran produk secara online, baik melalui Social media seperti facebook, twitter, Google+ dan juga melalui Iklan di banyak halaman website. Tidak bisa dipungkiri pertumbuhan pengguna internet sangat cepat di dunia, Milliaran orang memanfaatkan internet setiap hari, Ada yang sekedar untuk mencari hiburan dan  eksis si jejaring sosial, namun juga banyak yang memang mencari informasi yang dibutuhkan untuk pendidikan dan pekerjaan.
Hal ini membuka peluang bagi para penipu untuk melakukan modusnya. Dengan menjual barang barang dengan harga yang lebih murah dari barang aslinya membuat parah konsumen tergiur untuk melakukan transaksi.


MODUS-MODUS PENIPUAN JUAL BELI ONLINE YANG PATUT KITA WASPADAI :

  1. Pelaku kriminal biasanya mengaku berdomisili di Batam. Batam merupakan salah satu kota di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Singapura. Dengan mengaku berdomisili atau beralamat di Batam, maka khalayak akan percaya bahwa pelaku benar-benar menjual barang dengan murah karena bisa saja barang tersebut merupakan BM (Black Market) yang tidak dikenai bea import.
  2. Mengaku jika memiliki saudara atau keluarga yang bekerja di bea cukai. Ini modus yang sering dipakai oleh para pelaku cyber crime. Modus operasinya biasanya dengan cara meng-hack id seseorang pada situs jejaring sosial. Kemudian mengaku jika memiliki saudara yang bekerja di bea cukai, sehingga bisa mendapatkan barang-barang tanpa bea import (hampir mirip dengan modus pertama).
  3. Pelaku kriminal hanya mencantumkan nomer Hand Phone (HP). Setelah berhasil meng-hack akun seseorang, lantas pelaku kriminalitas akan melakukan promosi berbagai barang dengan harga sangat murah. Pasti banyak yang tertarik sehingga pelaku selanjutnya mengarahkan calon korban untuk memesan barang-barang tersebut melalui inbox pada situs jejaring sosial (biasanya facebook). Dari sinilah pelaku akan memberikan nomer HP yang bisa dihubungi. Jangan harap anda akan mendapatkan nomer HP teman anda, karena akun tsb sudah dikuasai hacker. Begitupun dengan yang memakai situs palsu. Penggunaan nomer HP dipilih pelaku kriminalitas karena kartu perdana sangat mudah didapatkan, dan bisa gonta ganti kapan saja, sehingga sulit dilacak.
  4. Pelaku akan memamerkan berbagai bukti pengiriman barang. Ini adalah modus klasik para pelaku cyber crime. Pada situs palsu mereka atau akun jejaring sosial mereka (baik mereka bikin sendiri maupun meng-hack akun orang lain), akan mengupload bukti-bukti pengiriman barang dari berbagai jasa pengiriman. Ini dimaksudkan agar calon korban yakin bahwa pelaku benar-benar sering mengirimkan barang ke beberapa pembeli.
  5. Sistem pembayaran melalui ATM atas nama berbagai nama. Ini juga patut dicermati. Untuk memuluskan kriminalitas mereka, biasanya pelaku akan menawarkan berbagai kemudahan pembayaran. Kita bisa mentransfer harga barang yang kita beli ke berbagai rekening bank, dengan nama berbeda-beda. Bahkan nama yang tercantum dalam rekening yang dimaksud, tidak ada nama pegawai yang nomer HPnya bisa kita hubungi.

CONTOH KASUS

Jakarta - Seiring berkembangnya teknologi, jual-beli pun kini dilakukan melalui internet. Cara ini dinilai sebagian orang lebih cepat dan efektif, karena masyarakat tidak perlu mendatangi toko tujuan tertentu. Namun, masyarakat sebaiknya berhati-hati karena tidak semua pengiklan di internet benar-benar berbisnis. Beberapa di antaranya justru melakukan praktek penipuan.
Seperti yang dialami oleh Diana Putri (bukan nama sebenarnya). Ibu dua anak ini melaporkan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Guswandi, pengiklan di salah satu situs jual beli online. Dalam laporan resmi ke Polda Metro Jaya, Diana melaporkan tindak pidana Pasal 378 KUHP jo 372 KUHP jo Pasal 28 ayat (1) jo Pasala 45 ayat (1) UU No 11 Tahun 2008 tentang penipuan dan atau penggelapan dan atau kejahatan ITE oleh Guswandi pada 30 November lalu. Diana mengungkapkan, dirinya tertipu oleh Guswandi saat melakukan pembelian BlackBerry. "Saya waktu itu pesan BlackBerry yang harganya Rp 1,4 juta," kata Diana kepada detikcom, Kamis (9/12/2010).
Awalnya, Diana melihat iklan penjualan BlackBerry di situs jual beli online. Diana kemudian tertarik setelah melihat iklan Guswandi di tokobagus.com tersebut yang menawarkan harga lebih miring dari pada harga toko. Di situ, pelaku, kata Diana, mencantumkan nomor telepon yang dapat dihubungi. "Lalu saya telepon dia, nomornya waktu itu aktif. Dia lalu kasih nomor rekening BCA atas nama orang itu," cerita Diana.
Tanggal 26 November sore, Diana mendapat panggilan telepon dari pelaku. Kepada Diana, pelaku mengatakan kalau BlackBerry pesanannya itu sudah dikirim "Eh ini aku sudah kirim barangnya. Dia bilang sampainya satu hari melalui perusahaan jasa pengiriman Tiki. Tolong secepatnya ditransfer uangnya," katanya. Diana pun kemudian mentrasfer uang sebesar Rp 1,4 juta melalui rekening adiknya, Hedi. Namun, keesokan harinya, pesanan Diana tidak kunjung datang. "Sampai dua hari kemudian, nggak datang-datang juga pesanannya," kesalnya.
Lalu Diana menghubungi kembali pelaku pada tanggal 28 November. Saat itu, handphone pelaku masih aktif. "Dia bilang kalau barang sudah dikirim dan dia juga kasih nomor resi pengiriman barang," jelasnya. Diana kemudian mencoba mencari tahu ke Tiki Depok dengan mencocokkan nomor resi-nya. "Kata TIKI, blank. Lalu dia kirim lagi nomor resi yang berbeda. Waktu itu saya sudah curiga kalau dia ini menipu," imbuhnya. Namun, tetap saja barang tersebut tidak terdaftar di Tiki. Diana naik pitam dan mengancam pelaku akan dimasukkan ke penjara. "Cepat kirim barang itu bangsat! Kalau tidak, dalam tiga hari ini kau meringkuk di penjara," cetusnya. Namun, ancaman itu rupanya tidak berpengaruh bagi si Pelaku.
Hingga pada tanggal 30 November, malam harinya, nomor ponsel pelaku sudah tidak dapat dihubungi. "Aku akhirnya melapor ke polisi," tutur Diana. Diana berharap, penyidik dapat segera mengusut pelaku penipuan. "Agar tidak banyak korban lain seperti saya," tutup Diana[6]

FAKTOR-FAKTOR  PENYEBAB TERJADINYA KASUS PENIPUAN BISNIS ONLINE DI INDONESIA
1
-.       Belum adanya sertifikasi menyeluruh terhadap setiap transaksi jual beli secara online
2.       Daerah-daerah dimana ada kemiskinan, pengangguran, tuna wisa dan konflik kekerasan dengan senjata. Daerah-daerah ini menimbulkan desakan rakyat untuk berusaha dengan segala cara termasuk penipuan
3.       Para pedagang yang memanfaatkan kelemahan jual beli secara online
4.       Keluarga yang tidak dapat mengatasi kehidupan ekonominya akan mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya
5.       Ekonomi : kemiskinan, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
6.       Social : kewajiban social untuk membantu dan menolong keuangan keluarga, keinginan untuk mandiri secara financial, keinginan untuk sejajar dengan tetangga atau teman sebaya yang berhasil
7.       Kultur : konsmerisme atau materialistic, keinginan untuk mendapat uang dengan mudah
8.       Personal atau pribadi : sifat pribadi yang suka menipu demi keperluan pribadinya.
9.       Efesiensi : kebutuhan kota-kota akan kemudahan bertransaksi dan berbisnis
10.   Social dan Kultur : kebutuhan akan pelayanan-pelayanan jual-beli yang mudah dan cepat.

Maraknya Penjualan Handphone Replika


Penggunaan gadget di kalangan remaja memang sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Berkomunikasi dengan teman sekarang tidak hanya melalui sms/telefon, tetapi juga melalui social media seperti facebook, twitter, path, line, skype, dll. Hal-hal seperti ini sudah bisa di gunakan melalui handphone atau tablet, inilah yang menyebabkan tingginya konsumsi handphone di Indonesia.
Tidak sedikit orang yang rela mengeluarkan uang banyak demi mendapatkan gadget yang diinginkannya. Hal ini mungkin mudah bagi orang-orang yang memiliki banyak uang, akan tetapi akan sulit bagi orang yang kondisi keuangannya kurang baik, tetapi dia ingin memiliki barang-barang tersebut demi menaikkan gengsinya. Tipe orang yang seperti inilah yang menjadi sasaran utama oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan bisnis ilegalnya.
Para oknum-oknum ini menyelundupkan handphone dengan cara illegal, dan menjualnya secara murah kepada para konsumen nya. Kasus ini mungkin sudah banyak beredar di kalangan masyarakat. Akan tetapi, terdapat penyimpangan lain dalam transaksi jual-beli handphone di Indonesia, yaitu maraknya penjualan handphone replica yang hampir 100% mirip dengan produk aslinya.
Handphone-handphone replica ini dibuat semirip mungkin dengan produk aslinya, mulai dari fisik produk, software maupun seluruh aplikasi dan fungsi handphone. Handphone-handphone ini biasanya merupakan hasil pembuatan dari China. Harga jual dari produk tersebut jauh lebih murah di bandingkan dengan harga produk asli.
Hal ini tentu sangat merugikan perusahaan yang menghasilkan produk tersebut, para pedagang yang menjual produk asli dan tentunya konsumen yang menggunakan barang tersebut. Karena meskipun bentuk fisik dan aplikasinya sama, barang replica ini cenderung lebih rentan rusak dan umur ekonomis barang tersebut jauh lebih singkat dibandingkan dengan produk aslinya.


Analisis Kasus Penyimpangan Etika Bisnis Mengenai Jual-Beli Handphone di Pasar Gelap


Permasalahan Utama :

Masyarakat Indonesia merupakan tipe konsumen yang konsumtif. Gaya hidup yang beragam dan kemajuan teknologi menimbulakan kebutuhan hidup yang semakin bertambah. Gadget/alat elektronik yang saat ini sedang marak di Indonesia pun bermunculan di pasar Indonesia dengan berbagai macam bentuk dan fungsi. Bentuk gadget yang saat ini sedang laku di pasaran adalah smartphone dan tablet. Merek-merek smartphone yang sering di temui di pasaran seperti Samsung, Blackberry, Iphone, dll. Hal ini menimbulkan ide bagi para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan bisnis jual-beli handphone melalui pasar gelap dengan harga yang lebih murah di bandingkan dengan harga normal di pasaran. Hal ini tentulah melanggar etika bisnis, karena menimbulkan kerugian bagi calon konsumen dan juga merusak harga pasar.
Bisnis jual-beli handphone melalui pasar gelap mengakibatkan beberapa dampak sebagai berikut :

1.       Merugikan Negara. Karena sebagian besar pendapatan Negara Indonesia merupakan pemasukan dari bea cukai, sedangkan barang-barang di pasar gelap tidak terkena bea cukai.
2.       Mengganggu keseimbangan pasar, karena barang-barang ilegal cenderung lebih murah di bandingkan dengan barang yang di peroleh secara legal.
3.       Masyarakat menjadi lupa akan norma-norma dan tata tertib yang telah di buat pemerintah bahkan telah melanggarnya, kemudian kerugian yang paling penting adalah tanpa di sadari masyarakat yang membeli produk (pembeli) melalui pasar gelap menjadi korban para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab karena telah ikut terlibat dalam tindak jual beli yang illegal. Atau secara tidak langsung pembeli ikut membantu melancarkan bisnis illegal tersebut, menghambat pembangunan nasional dan merugikan Negara, serta potensi pajak Negara hilang.

Pembahasan Teori :
1
-.      Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang bener dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

2.       Ciri Bisnis yang Beretika.
a.       Tidak merugikan siapapun
b.      Tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada
c.       Tidak melanggar hokum
d.      Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis
e.      Mempunyai surat izin usaha

3.       Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
a.       Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.

b.      Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.

c.       Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik
 Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.

d.      Prinsip Keadilan
 Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya

4.       Pasar Gelap (Black Market)
Pasar gelap ialah sektor kegiatan ekonomi yang melibatkan transaksi ekonomi ilegal, khususnya pembelian dan penjualan barang dagangan secara tak sah.  Disebut demikian karena urusan "ekonomi gelap" atau "pasar gelap" dilakukan di luar hukum, dan perlu diadakan "dalam kegelapan", di luar penglihatan hukum. Pasar gelap dikatakan berkembang saat pembatasan tempat negara pada produksi atau syarat barang dan layanan yang berasal dari konflik dengan permintaan pasar. Pasar-pasar itu berhasil baik, kemudian, saat pembatasan negara makin berat, seperti selama pelarangan atau pendistribusian. Bagaimanapun, pasar gelap secara normal hadir dalam ekonomi kapitalisme maupun sosialisme. Istilah pasar gelap dalam bahasa inggris dikenal dengan illicit trade (dulu illegal trade, sekarang berusaha untuk dihapus karena tidak sesuai)

Analisa dari Segi Etika Bisnis Mengenai Jual-Beli Handphone di Pasar Gelap
             
   Transaksi jual-beli handphone melalui pasar gelap atau black market jelas telah melanggar etika bisnis yang telah diterapkan. Karena transaksi penjualan ini telah merugikan banyak pihak, baik perusahaan pencipta produk tersebut, Negara dan konsumen. Transaksi ini juga telah menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada, dilihat dari diperolehmya barang-barang tersebut secara illegal, yang dimana barang-barang illegal tidak boleh diperjualbelikan. Selain itu, transaksi penjualan di pasar gelap telah melanggar hukum karena barang-barang tersebut tidak memiliki surat izin produk dan tidak ada pajak yang di kenakan ketika barang-barang tersebut memasuki daerah pabean Indonesia.
             
   Transaksi penjualan di pasar gelap juga tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam etika bisnis. Hal ini bisa dilihat dari harga barang yang di jual di pasar gelap jauh lebih murah dibandingkan harga produk sejenis di pasar yang perolehannya menggunakan cara legal.


source :

Analisis Kasus Penyimpangan Etika Bisnis (Studi Kasus : PT. Lapindo Brantas, Sidoarjo)


Permasalahan Utama :

Banjir lumpur panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo, merupakan peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak 29 Mei 2006. Tragedi “Lumpur Lapindo” dimulai pada tanggal 27 Mei 2006. Peristiwa ini menjadi suatu tragedy ketika banjir lumpur panas mulai menggenangi areal persawahan, pemukiman penduduk dan kawasan industry. Hal ini memberikan akibat buruk bagi warga sekitar seperti :
1.       Genangan lumpur setinggi 6 meter pada pemukiman
2.       Total warga yang di evakuasi lebih dari 8.200 jiwa
3.       Rumah/tempat tinggal yang rusak sebanyak 1.683 unit
4.       Areal pertanian dan perkebunan rusak hingga lebih dari 200 ha
5.       Lebih dari 15 pabrik yang tergenang menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan lebih dari 1.873 orang
6.       Tidak berfungsinya sarana pendidikan
7.       Kerusakan lingkungan wilayah yang tergenangi
8.       Rusakknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon)
9.       Terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan industry utama di Jawa Timur

Pembahasan Teori :

Prinsip Etika yang ada :
1.       Hak dan Deontologi
William Blackstone mengajukan pikiran bahwa setiap manusia berhak atas lingkungan berkualitas yang memungkinkan manusia untuk hidup lebih baik lagi. Lingkungan berkualitas bukan hanya menjadi harapan namun harus direalisasikan karena menjadi hak tiap manusia

2.       Teori Utilitarisme
Dalam perspektif Utilitarisme sudah menjadi jelas bahwa lingkungan hidup tidak lagi boleh diperlakukan sebagai suatu eksternalitas ekonomis. Jika dampak atas lingkungan tidak diperhitungkan dalam biaya manfaat, pendekatan ini menjadi tidak etis apalagi jika kerusakan lingkungan di bebankan pada orang lain.

3.       Keadilan
Keadilan dipahami sebagai keadilan distributive, artinya keadilan yang mewajibkan kita membagi dengan adil. Hal ini dapat dijelaskan dengan berbagai macam cara, diantaranya :
a.       Persamaan
b.      Prinsip penghematan adil
c.       Keadilan social

4.       Etika Kepedulian
Kepedulian terhadap sesama manusia ataupun lingkungan arus diterapkan dimana saja kita tinggal. Etika kepedulian disini kurang di perhitungkan dan diterapkan guna kepentingan bersama. Dalam kasus ini, menjadi tidak etis karena telah mencemari lingkungan dan tidak bertanggung jawab secara social atas dampak yang telah dihasilkan

5.       Etika Kebajikan
Nilai kebajikan perlu di pahami demi kenyamanan satu sama lain. Menjdai tidak etis apabila perusahaan tidak bisa memberikan nilai atau value yang positif untuk lingkungan sekitar. Nilai atau value yang dimiliki hanya untuk kepentingan perusahaan dan kepentingan pihak atas tanpa memperdulikan masyarakat sekitar terutama masyarakat miskin dan tertindas.

Analisis Dari Segi Etika Bisnis Mengenai Lumpur Lapindo :

Dari uraian kasus diatas diketahui bahwa kelalaian yang dilakukan PT. Lapindo Brantas merupakan penyebab utama meluapnya lumpur panas di Sidoarjo, akan tetapi pihak Lapindo malah berdalih dan enggan untuk bertanggung jawab. Jika dilihat dari sisi etika bisnis, apa yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas jelas telah melanggar etika dalam berbisinis. Dimana PT. Lapindo Brantas telah melakukan eksploitasi yang berlebihan dan melakukan kelalaian hingga menyebabkan terjadinya bencana besar yang mengakibatkan kerusakan parah pada lingkungan dan social.
Eksploitasi besar-besaran yang dilakukan PT. Lapindo membuktikan bahwa PT. Lapindo rela menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan. Dan keengganan PT. Lapindo untuk bertanggung jawab membuktikan bahwa PT. Lapindo lebih memilih untuk melindungi asset-aset mereka daripada melakukan penyelamat dan perbaikan atas kerusakan lingkungan dan social yang mereka timbulkan.
Hal yang dilakukan oleh PT. Lapindo telah melanggar prinsip-prinsip etika yang ada. Prinsip mengenai hak dan deontology yang menekankan bahwa tiap manusia berhak atas lingkungan berkualitas, akan tetapi dengan adanya perisyiwa lumpur panas tersebut, warga justru mengalami dampak kualitas lingkungan yang buruk. Sedangkan perspektif utilitarisme menegaskan bahwa lingkungan hidup tidak lagi boleh diperlakukan sebagai suatu eksternalitas ekonomis. Jika dampak atas lingkungan tidak diperhitungkan dalam biaya manfaat, pendekatan ini menjadi tidak etis apalagi jika kerusakan lingkungan dibebankan pada orang lain. Akan tetapi, dalam kasus ini PT. Lapindo justru mengeruk sumber daya alam di Sidoarjo untuk kepentingan ekonomis semata, dan cenderung kurang melakukan pemeliharaan terhadap alam, yang dibuktikan dengan pengehematan biaya operasional pada pemasangan chasing, sehingga menimbulkan bencana yang besar.
Prinsip etika bisnis mengenai keadilan distributive juga dilanggar oleh PT. Lapindo, karena perusahaan tidak bertindak adil dalam hal persamaan, prinsip penghematan adil dan keadilan social. PT. Lapindo pun dinilai tidak memiliki kepedulian terhadap sesame manusia atau lingkungan, karena menganngap peristiwa tersebut merupakan bencana alam yang kemudian dijadikan alas an perusahaan untuk lepas tanggung jawab. Dengan segala tindakan yang dilakukan oleh PT. Lapindo secara otomatis juga berarti telah melanggar etika kebajikan.
Hal ini membuktikan bahwa etika berbisnis yang dipegang oleh suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kelangsungan suatu perusahaan. Dan segala macam bentuk pengabdian etika dalam berbisnis akan mengancam kemanan dan kelangsungan perusahaan itu sendiri.

 source :

Selasa, 08 Oktober 2013

ETIKA BISNIS DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWIRAUSAHAAN

ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika , yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. masalah etika ini selalu di hadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan berbisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. dan ini merupakan aset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Dalam menjalankan suatu bisnis atau dalam membuat suatu usaha yang akan dijalankan seorang wirausahawan harus mempunyai etika yang baik yang sangat diperlukan agar suatu bisninya tersebut dapat berjalan dengan lancar karena etika sangat berpengaruh besar dalam menjalankan bisnis.

Etika dalam berbisnis sangatlah dibutuhkan bagi para wirausaha, namun sayangnya banyak yang tak menganggap etika sebagai suatu hal yang penting dalam berbisnis.
Etika ini penting apabila seseorang menjalankan bisnisnya dan akan berpengaruh banyak pada kesuksesan seseorang sebagai seorang wirausaha. Etika bisnis sangat berpengaruh besar dalam hasil suatu usaha tingkah wirausaha yang baik akan menentukkan suatu usahanya tersebut dapat ke arah yang berhasil atau gagal.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2729:etika-bisnis-berpengaruh-dalam-berwirausaha-edit-mar&catid=44:dasar-dasar-kewirausahaan&Itemid=69

Minggu, 06 Oktober 2013

TEORI ETIKA BISNIS

PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Berikut teori-teori Etika bisnis :
1. Teori Utilitasme
* Utilitas berarti “bermanfaat”
* Menekankan Pembangunan Berkesinambungan
* Mementingkan Konsekuensi
* Dikritk dalam hal : Keadilan dan Hal
* Dibedakan Utilitariasme perbuatan dan Utilitarisme Aturan

2. Teori Deontologi
* Deon = Kewajiban (Yunani)
* Utamakan perintah dan larangan (agama)
* Mengutamakan keadilan

3. Teori Hak
* Hak tidak dapat dipisahkan dari kewajiban
* Didasarkan bahwa martabat manusia sama
* Semakin banyaj Etika Bisnis menekankan hak
4. Teori Keutamaan
* Mementingkan sikap atau akhlak seseorang
* Karena hidup yang baik virtuous life (hidup berkeutamakan)
* Keutamaan tidak sama untuk setiap bidang
* Keutamaam, pebisnis: Kejujuran, fairness, kepercayaan, keuletan.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

1. Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. Individual

2. Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

3. Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Haruslah di yakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi. Baik intern perusahaan maupun eksternal.
2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja
3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing

Untuk mencapai etika bisnis, terlebih dahulu harus mempunyai beberapa faktor, antara lain :
1. Pengendalian diri.
Pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.

2. Pengembangan tanggung jawab social (Social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi

3. Mempertahankan jati diri.
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.

4. Menciptakan persaingan yang sehat.
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah.
5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan
Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-”ekspoitasi” lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar.

8. Menumbuhkan sikap saling percaya.

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.


BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS

A. Etika Terapan.
Secara umum etika dibagi menjadi :
1. Etika Umum. Berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
2. Etika Khusus. Penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.

B. Etika Profesi
1. Pengertian Profesi. Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam.
2. Prinsip-prinsip Etika Profesi :
a. Prinsip Keadilan. Prinsip ini terutama menuntut orang yg profesional agar dlm menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam rangka profesinya
b. Prinsip Otonomi. Prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Karena hanya kaum profesional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut


Sumber :
http://pandji99.wordpress.com/
http://repository.binus.ac.id
http://diahaja.wordpress.com/

Selasa, 30 April 2013

DATA & VARIABEL


DATA & VARIABEL

A. DATA
Definisi Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta.[1] Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
a.  Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
b.  Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
c.  Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan

MACAM-MACAM DATA
A. Macam-Macam Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

C. Macam-Macam  Data Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

D. Macam-Macam Data Berdasarkan Sifat Data
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.

E. Macam-Macam Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

CARA MENGUMPULKAN DATA
Ada beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi komunikasi, dan teknik lainnya.

1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh Responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.
 Keuntungan Teknik Angket
a. Angket dapat menjangkau sample dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket reltif murah.
c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.

 Kerugian Teknik Angket
a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentase yang dikembalikan relatif rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Pertanyaan dalam instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam :
a) Pertanyaan Terbuka = pertanyaan yag jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menulis jawabanya sendiri. Keuntungan pertanyaan terbuka adalah memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban yag sesuai dengan pandangannya dan kerugiannya adalah sulit mengolahnya karena harus membaca semua jawaban yang diberikan dan kemudian menggolongkan – menggolongkannya
b)Pertanyaan Tertutup = pertanyaan yang jawabanya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda misalnya melingkari huruf didepan jawaban yang dipilih. Keuntungan pertanyaan tertutup adalah mudah mengolahnya dan kerugiannya adalah tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawabannya.
Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan untuk instrument penelitian. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut (Rubin&Barbbie,1989) :
a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
b. Hindari pertanyaan dan pernyataan berganda.
c. Responden harus mampu menjawab.
d. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan.
e. Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terbaik.
f. Hindari pertanyaan atau pernyataan yang istilahnya bias atau mengajukan pertanyaan yang sugestif.

2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban – jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam . Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak.
 Keuntungan Wawancara
a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya
c. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, melihat gerak – gerik responden, wawancara melalui telepon
 Kerugian Wawancara
a. Wawancara memrelukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data
b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil
c. Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden
Daftar pertanyaan untuk wawancara disebut Interview Schedule , Catatan garis besar tentang pokok – pokok yang akan ditanyakan disebut pedoman wawancara
Beberapa hal yang perlu diperhatikan utuk mendapatkan penerimaan dan kerja sama yang baik dari responden, yaitu :
a. Penampilan Fisik
b. Sikap bdan tingkah laku pewancara
c. Indentitas pewancara
d. Persiapan dalam mewancarai nara sumber

3. Observasi
Observasi dalam artian sempit adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan observasi :
a. Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan, diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian Observasi :
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.

Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, obervasi dibedakan menjadi :
a. Observasi partisipan
b. Observasi tak partisipan

Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, obervasi juga dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Observasi tak berstruktu
b. Observasi berstruktur

4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi.
Dokumen dapat dibedakan antara 2 yaitu : dokumen primer dan sekunder. Dokumen primer merupakan dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa (contoh: otobiografi). Dan dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini (contoh: biografi)
Keuntungan studi dokumentasi:
1. Untuk subjek penelitian yang sukar atau tidak dapat dijangkau
2. Takreatif, data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data
3. Analisis longitudinal, Khusus yang menjangkau masa lalu
4. Besar sampel, Biaya yang diperlukan relatif kecil

Kerugian studi dokumentasi:
1. Bias, Karena data yang dibuat tidak untuk penelitian maka data yang tersedia mungkin bias
2. Tersedia secara selektif, Catatan orang-orang ternama mungkin disimpan dengan baik, tetapi catatan tentang orang biasa tidak selalu ada, bahkan tidak ada
3. Tidak lengkap, Data yang diperlukan tidak tercatat pada penulisan dokumen
4. Format yang tidak baku

Sejalan dengan maksud dantujuan penulisan dokumen yang berbeda-beda maka format juga dapat bermacam-macam sehingga mempersulit pengumpulan data

CARA PENGAMBILAN SAMPEL
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana
Pengambilan sampel acak sederhana menekankan sistem pengambilan sampel yang didasarkan pada angka (bilangan) yang muncul.
Langkah-langkah; Menentukan nomer untuk setiap individu dalam populasi; Melakukan proses acak (dapat dilakukan dengan tabel bilangan acak) untuk mendapatkan n angka antara 1 dan N.
2. Pengambilan Sampel Sistamtik
Pengambilan sampel ini lebih menekankan pada sistem interval
Langkah-langkah;
a. Memberi angka (nomer) untuk seluruh populasi.
penentuan angka didasarkan proporsi terbanyak-terkecil.
b. Interval sampel.
c. Melakukan proses acak untuk interval pertama.
d. Hasil acak interval pertama sebagai sampel no 1.
3. Pengambilan Sampel Stratifikasi
Pengambilan sampel dengan stratifikasi lebih menekankan dan memperhatikan sub-klaster yang ada. Pembagian sub-klaster dapat didasarkan pada karakteristik atau tipe dari populasi.
Langkah-langkah :
a. Menentukan populasi sasaran.
b. Menentukan sub-klaster yang dapat didasarkan pada karakteristik populasi. Ini lebih sering dikenal dengan alokasi sampling.
c. Melakukan proses random (acak) untuk setiap sub klaster.
d. jumlah Sampel yang terambil untuk setiap sub-klaster adalah sama.
e. Melakukan Pengambilan sampel stratifikasi
4. Pengambilan Sampel Klaster
Suatu rangka yang terdiri dari klaster-klaster unit pencacahan yang dibagi menjadi beberapa klaster yang saling pisah. Klaster tidak harus sehomogen mungkin.


B. VARIABEL
Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti untuk dicari informasinya dengan tujuan untuk ditarik suatu kesimpulan. Akan tetapi secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Macam-Macam Variabel
1.    Variabel Kuantitatif.
a.    Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b.    Variabel kontinum
1)    Variabel  Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2)    Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3)    Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.

2.    Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3.    Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

4.    Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.

5.    Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

6.    Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

7.    Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Data
http://organisasi.org/klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data_dalam_ilmu_eksak_sains_statistik_statistika
http://amaliamel2.blogspot.com/2012/03/cara-pengumpulan-data.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CGoQFjAG&url=http%3A%2F%2Fdayookireidesu.files.wordpress.com%2F2012%2F10%2Fpopulasi-dan-sampel.ppt&ei=_tN_UdHgFsyUrgfE34CYBA&usg=AFQjCNEp3lAiR3AIvvzt8F7fzmdQxpz5UQ&sig2=dNC39KZy4s82_MXNkR3krQ&bvm=bv.45921128,d.bmk
http://suhartoumm.wordpress.com/2009/08/14/pengertian-variabel/
http://rickypuspito.blogspot.com/2012/02/macam-macam-variabel-dalam-penelitian.html