Kamis, 29 November 2012

SIKAP MOTIVASI DAN MAWAS DIRI


SIKAP MOTIVASI DAN MAWAS DIRI

I.                    MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas , arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Sikap motivasi bisa timbul karena orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya. Sikap motivasi harus diperlukan dalam diri seseorang supaya apa yang dilakukan dalam segala hal dapat terrealisasikan atau tercapai dengan baik. Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta , kebutuhan jasmani, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik  (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik , yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi . Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya. 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1.      Persepsi  individu mengenai diri sendiri.
2.      Harga diri dan prestasi.
3.      Harapan
4.      Kebutuhan
5.   Kepuasan kerja
b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1.   Jenis dan sifat pekerjaan
2.  Kelompok kerja dimana individu bergabung
3.  Situasi lingkungan pada umumnya
4.  Sistem imbalan yang diterima

II.                  MAWAS DIRI
Hal yang paling penting dalam seorang individu adalah kedewasaan. Dimana tanpa mawas diri, manusia tidak akan menjadi berubah dan dewasa. Maksud disini kedewasaan adalah dimana individu mengetahui benar tidaknya suatu tindakan yang ia lakukan atau disebut juga dengan intropeksi diri. Mawas diri adalah kemampuan untuk mengatur respons sosial di dunia nyata, mengubah apa yang kamu lakukan agar sesuai dengan kultur, lingkungan, dan kebiasaan orang yang kamu ajak berkomunikasi. Bila kita sudah menjawab untuk apa kita hidup, mengetahui siapa diri kita, kita akan sadar dan mawas diri. Salah satu contoh mawas diri misalnya, karena hidup di dunia ini adalah ujian dimana di dunia ini tidak ada yang abadi seharusnya kita sadar bahwa tidak ada yang abadi di dunia inilah berarti hidup itu ujian yang kunci menjawabnya adalah keikhlasan. Keikhlasan dalam menjalani kehidupan dan keikhlasan dalam berbagi kepada sesama maupun bermanfaat bagi orang lain di dunia ini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar