METODE ILMIAH
DEFINISI METODE ILMIAH
Istilah metode penelitian terdiri
atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari
bahasa Yunani yaitu methodos yang
berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau
objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Adapun
pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan
dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non
interaktif.
Sugiyono menjelaskan bahwa metode
penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah.
KAREKTERISTIK METODE ILMIAH
Metode ilmiah bergantung pada
karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi,
ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh
subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses
penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali
memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat
dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti
bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya
ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan
diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik
penelitian ilmiah :
1. Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai
pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah
bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan
prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari
berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat
umum.
3. Empirik.
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a). Hal-hal empirik selalu memiliki
persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah
sesuai dengan waktu.
c). Hal-hal empirik tidak bisa secara
kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif. Artinya
suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain
dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria,
dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi
operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
1. Masalah: berawal dari adanya masalah
yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas
pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris
dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai
literatur relevan.
2. Rumusan masalah: Masalah yang
ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan
masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3. Pengajuan hipotesis: Masalah yang
dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari
penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4. Metode/strategi pendekatan
penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih
metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5. Menyusun instrumen penelitian:
Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang
instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman
wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur
variabel penelitian.
6. Mengumpulkan dan menganalisis data:
Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan
dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan
dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7. Simpulan: Langkah terakhir adalah
membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan
terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan
kebenarannya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wpcontent/uploads/2007/09/definisi_jenis_peneliaian.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar