SIKAP MOTIVASI DAN MAWAS DIRI
I.
MOTIVASI
Motivasi adalah
proses yang menjelaskan intensitas , arah, dan ketekunan seorang
individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah
intensitas, arah, dan ketekunan. Sikap motivasi bisa timbul karena orang
tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang
diinginkannya. Sikap motivasi harus diperlukan dalam diri seseorang supaya apa
yang dilakukan dalam segala hal dapat terrealisasikan atau tercapai dengan
baik. Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta ,
kebutuhan jasmani, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan
sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk
mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan
beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau
kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik , yakni
keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan
eksternal. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait
dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan
dengan arah yang menguntungkan organisasi . Sebaliknya
elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama
seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Motivasi
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu :
a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
1. Persepsi individu mengenai diri
sendiri.
2. Harga diri dan prestasi.
3. Harapan
4. Kebutuhan
5.
Kepuasan kerja
b. Faktor Eksternal;
faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
1.
Jenis dan sifat pekerjaan
2.
Kelompok kerja dimana individu bergabung
3.
Situasi lingkungan pada umumnya
4.
Sistem imbalan yang diterima
II.
MAWAS
DIRI
Hal yang paling penting dalam seorang individu adalah
kedewasaan. Dimana tanpa mawas diri, manusia tidak akan menjadi berubah dan
dewasa. Maksud disini kedewasaan adalah dimana individu mengetahui benar
tidaknya suatu tindakan yang ia lakukan atau disebut juga dengan intropeksi
diri. Mawas diri adalah kemampuan untuk mengatur respons sosial di dunia nyata,
mengubah apa yang kamu lakukan agar sesuai dengan kultur, lingkungan, dan
kebiasaan orang yang kamu ajak berkomunikasi. Bila kita sudah menjawab untuk
apa kita hidup, mengetahui siapa diri kita, kita akan sadar dan mawas diri.
Salah satu contoh mawas diri misalnya, karena hidup di dunia ini adalah ujian
dimana di dunia ini tidak ada yang abadi seharusnya kita sadar bahwa tidak ada
yang abadi di dunia inilah berarti hidup itu ujian yang kunci menjawabnya
adalah keikhlasan. Keikhlasan dalam menjalani kehidupan dan keikhlasan dalam
berbagi kepada sesama maupun bermanfaat bagi orang lain di dunia ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar